Selasa, 30 November 2010
Selasa, 23 November 2010
Dan Waktupun Menjawab
Ada yang salah saat ku melihatmu
Menatap dia, dia
Hati ini tak tenang namun kau semakin tenggelam
Dalam bayang-bayang dirinya
Apakah semua ini pertanda (milikku bukanlah milikku)
Dimanakah hatimu berada (hatiku atau di hatinya)
Apakah semua ini pertanda (milikku bukanlah milikku
)Dimanakah hatimu berada (hatiku atau di hatinya)
Terus mencoba untuk mengalihkan rasa curigaku
Tenang, aku tenang
Namun tak bisa ku tutupi semua rasa yang mengganggu
Dan kau pun perlahan, perlahan hilang
Apakah semua ini pertanda (milikku bukanlah milikku)
Dimanakah hatimu berada (hatiku atau di hatinya)
Apakah semua ini pertanda (milikku bukanlah milikku)
Semakin kau menutupi semakin ku mengerti apa isi hatimu
Sudahlah tak perlu kau berkelit
Karna kau pun tak berdaya untuk terus mengelak, mengelak
Dan waktupun menjawab semua tanya
Bidukku menuntunku untuk harus menerimaBiarkanlah karena ku percaya karma
Berbahagialah hingga saatnya tiba, tiba, tiba, tiba, tiba datang
Dan kini kau pun telah berpisah (darinya terimalah karma)
Kini kau siapa dia (pecundang tetaplah pecundang)
Dan kini kau pun telah berpisah (darinya terimalah karma)
Kini kau siapa dia (pecundang tetaplah pecundang)
Pecundang tetaplah pecundang (pecundang tetaplah pecundang)
Menatap dia, dia
Hati ini tak tenang namun kau semakin tenggelam
Dalam bayang-bayang dirinya
Apakah semua ini pertanda (milikku bukanlah milikku)
Dimanakah hatimu berada (hatiku atau di hatinya)
Apakah semua ini pertanda (milikku bukanlah milikku
)Dimanakah hatimu berada (hatiku atau di hatinya)
Terus mencoba untuk mengalihkan rasa curigaku
Tenang, aku tenang
Namun tak bisa ku tutupi semua rasa yang mengganggu
Dan kau pun perlahan, perlahan hilang
Apakah semua ini pertanda (milikku bukanlah milikku)
Dimanakah hatimu berada (hatiku atau di hatinya)
Apakah semua ini pertanda (milikku bukanlah milikku)
Semakin kau menutupi semakin ku mengerti apa isi hatimu
Sudahlah tak perlu kau berkelit
Karna kau pun tak berdaya untuk terus mengelak, mengelak
Dan waktupun menjawab semua tanya
Bidukku menuntunku untuk harus menerimaBiarkanlah karena ku percaya karma
Berbahagialah hingga saatnya tiba, tiba, tiba, tiba, tiba datang
Dan kini kau pun telah berpisah (darinya terimalah karma)
Kini kau siapa dia (pecundang tetaplah pecundang)
Dan kini kau pun telah berpisah (darinya terimalah karma)
Kini kau siapa dia (pecundang tetaplah pecundang)
Pecundang tetaplah pecundang (pecundang tetaplah pecundang)
Melihat Kedepan
Lihat mentari pagi yang cerah
Berjalan terus kedepan
Jangan pernah berhenti
Hingga langit itu sirna
Kita tak akan pernah tau
Apa yang akan dihadapi
Ingatlah bahwa semua ini
Tak akan pernah sia sia
Bermimpilah selagi kita bisa
Gapailah semua keinginan ini
Biarkanlah orang berkata apa
Jadikan itu semangat didalam diri
Perjalanan ini belum berakhir
Jangan biarkan padam api dalam diri
Untuk menjalani semua rintangan
Yang akan kita hadapi setiap waktu
Berjalan terus kedepan
Jangan pernah berhenti
Hingga langit itu sirna
Kita tak akan pernah tau
Apa yang akan dihadapi
Ingatlah bahwa semua ini
Tak akan pernah sia sia
Bermimpilah selagi kita bisa
Gapailah semua keinginan ini
Biarkanlah orang berkata apa
Jadikan itu semangat didalam diri
Perjalanan ini belum berakhir
Jangan biarkan padam api dalam diri
Untuk menjalani semua rintangan
Yang akan kita hadapi setiap waktu
Satir Sarkas
Aku berlari membawa pergi luka di jiwa
Menutup lubang besar di hati saat kau tak ada
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannyaDari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya seleraKau penghianat jiwa
Berhari-hari aku menunggu
Hilangnya kecewaMembakar sisa kenangan di hati
Kau membuatku gila
Dan kaupun dengannya
Banyak yang mencelaSemua tertawa
Dan kaupun dengannya
Banyak yang mencela
Semua tertawa
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya seleraKau penghianat jiwa
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya selera
Kau penghianat jiwa
(Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya)
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya selera
Kau penghianat jiwa
Menutup lubang besar di hati saat kau tak ada
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannyaDari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya seleraKau penghianat jiwa
Berhari-hari aku menunggu
Hilangnya kecewaMembakar sisa kenangan di hati
Kau membuatku gila
Dan kaupun dengannya
Banyak yang mencelaSemua tertawa
Dan kaupun dengannya
Banyak yang mencela
Semua tertawa
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya seleraKau penghianat jiwa
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya selera
Kau penghianat jiwa
(Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya)
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Sejenakku terhentak saatku
Dengar kau dengannya
Dari sekian banyak pilihan
Mengapa kau pilih dengannya
Kau tak punya selera
Kau penghianat jiwa
Detik Tak Bergerak
Tersadarkan aku saat dia menghilang
Menyapa yang hidup mengingat semua
Ku akan terasa sepi tak bernyawa
Saat semuanya menyisakan tawa
Detik tak bergerak dan ku pun tersadar
Teringat harinya penuh dengan cinta
Saat ku habiskan hariku dengannyaS
aat ku teteskan air mata ini
Dan ku pun bergegas cepat
Matanya seakan berkata
Hidup tak selamanya indah
Bersiap menjawab semua
Kini ku sendiri melewati hari
Dan akan ku cari arti hidup ini
Menghilang merangkak tenggelam beranjak
Baiklah di sana di tempat yang indah
Karena ku yakin dia akan bahagia
Tersenyum tertawa terlihat sempurna
Dan ku pun bergegas cepat
Matanya seakan berkata
Hidup tak selamanya indah
Bersiap menjawab semua
Dan ku pun bergegas cepat
Matanya seakan berkata
Hidup kan terlihat indah
Bila kau mampu merubahnya
Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya (tertawa ringan padaku)
Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya (tersenyum kepadaku)
Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya (menyentuh membelaiku)
Dan ku tersadar ku buka mata ini Inilah mimpi yang sempurna, inilah mimpi yang sempurna
Menyapa yang hidup mengingat semua
Ku akan terasa sepi tak bernyawa
Saat semuanya menyisakan tawa
Detik tak bergerak dan ku pun tersadar
Teringat harinya penuh dengan cinta
Saat ku habiskan hariku dengannyaS
aat ku teteskan air mata ini
Dan ku pun bergegas cepat
Matanya seakan berkata
Hidup tak selamanya indah
Bersiap menjawab semua
Kini ku sendiri melewati hari
Dan akan ku cari arti hidup ini
Menghilang merangkak tenggelam beranjak
Baiklah di sana di tempat yang indah
Karena ku yakin dia akan bahagia
Tersenyum tertawa terlihat sempurna
Dan ku pun bergegas cepat
Matanya seakan berkata
Hidup tak selamanya indah
Bersiap menjawab semua
Dan ku pun bergegas cepat
Matanya seakan berkata
Hidup kan terlihat indah
Bila kau mampu merubahnya
Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya (tertawa ringan padaku)
Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya (tersenyum kepadaku)
Saat ku pejamkan mata ini terlihat bayang dirinya (menyentuh membelaiku)
Dan ku tersadar ku buka mata ini Inilah mimpi yang sempurna, inilah mimpi yang sempurna
Langganan:
Postingan (Atom)